Hubungan personal manusia berkenaan dengan perilaku dan ekspresi emosi menurut al-Qur’an terbagi dalam tiga kategori : kecerdasan intrapersonal, interpersonal dan metapersonal.
1. Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri, yang dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Kecerdasan intrapersonal ini dalam perspektif al-Qur’an meliputi :
a) Taubat
Daniel Goleman dalam teori kecerdasan emosinya menjelaskan, bahwa self awareness (kesadaran diri), adalah langkah awal individu dalam mengenali emosinya. Maksud dari kesadaran diri ini mencakup, kemampuan mengetahui serta memahami apa yang sedang dirasakan dan mampu menggunakan kemampuan tersebut untuk memandu dalam pengambilan keputusan diri sendiri. Kesadaran ini senada dengan prinsip taubat.
b) Sabar
Selain memiliki kesadaran diri, seseorang yang memiliki kecerdasan emosi adalah seseorang yang memiliki kemampuan self regulation (pengaturan diri). Pengaturan diri berkaitan dengan upaya menangani emosi diri sehingga berdampak positif, peka terhadap kata hati dan mampu menahan hal-hal yang menyenangkan sebelum tercapainya suatu sasaran (self control), serta mudah untuk bangkit dari tekanan emosi negatif. Isyarat teori tersebut menurut al-Qur’an lekat dengan prinsip sabar.
c) Syukur
Selain sabar, syukur juga termasuk bentuk self regulation sekaligus menjadi motivation / pendorong untuk mendapatkan nikmat yang lebih banyak. Sebagaimana yang tertera dalam teorinya, Daniel Goleman meletakkan unsur commitment (prinsip yang teguh) serta initiative (mampu mendayagunakan kesempatan yang ada) sebagai bagian dari adanya motivasi. Unsur-unsur motivasi tersebut merupakan bagian integral dari sikap syukur.
2. Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti dan memahami perasaan orang lain.Dalam perspektif al-Qur’an, kecerdasan interpersonal ini meliputi beberapa prinsip diantaranya:
a) Ihsan
Social skill dalam al-Qur’an ditunjukkan adanya sifat ihsan. Ihsan adalah melakukan suatu pekerjaan (amal) dengan sebaik-baiknya atau sesempurna mungkin. Hal itu berlaku kepada siapa saja dalam rangka memberi manfaat kepada pihak lain.
b) Itsar
Seseorang yang mempunyai kecerdasan sosial adalah seseorang yang memiliki rasa empati yang tinggi. Dalam al-Qur’an prinsip empati tersebut memiliki benang merah dengan prinsip itsar. Itsar merupakan bentuk kecerdasan seseorang dalam mementingkan atau mendahulukan kepentingan orang lain.
3. Kecerdasan Metapersonal
Kecerdasan metapersonal merupakan bagian dari kesadaran manusia berkenaan dengan keberadaan Tuhan yang selalu dibutuhkan dalam realitas kehidupan manusia, sehingga keberadaan Tuhan mampu menjadi pelindung bagi dirinya dalam mengarungi segala peristiwa yang terjadi dalam hidup seseorang. Dalam al-Qur’an kecerdasan metapersonal ini merupakan wujud prinsip taqwa. Interaksi metapersonal antara manusia dengan penciptanya merupakan bagian dari proses ketaatan terhadap segala perintah dan larangan.
0 komentar:
Post a Comment